Setiap orang tentu mengenal drama.Drama merupakan proyeksi kehidupan manusia yang ditampilkan dalm bentuk pementasan. Sebagai interpretasi kehidupan, drama erat hubungannya dengan cerita yang terjadi dalam kehidupan nyata. Drama juga disebut sebagai potret kehidupan,baik potret suka duka,pahit manis,maupun hitam putih kehidupan manusia. Kata “drama” berasal dari bahasa Yunani draomai yang berarti berbuat, berlaku,bertindak,atau beraksi. Pada dasarnya, drama bertujuan untuk menghibur. Seiring berjalannya waktu drama mengandung pengertian yang lebih luas. Drama tidak hanya bertujuan untuk menghibur tetapi juga sebagai wadah penyalur seni dan aspirasi, sarana hiburan, dan sarana pendidikan. Istilah drama yang lain,yaitu sandiwara. Kata “sandiwara” berasal dari bahasa Jawa “sandi” dan “warah”. Sandi artinya rahasia dan warah artinya ajaran. Berdasarkan arti kata tersebut,sandiwara berarti ajaran atau pelajaran yang disampaikan secara rahasia karena dalam sandiwara mengandung pesan atau ajaran bagi penontonnya. Penonton sandiwara akan menemukan pesan atau ajaran secara tersirat dari lakon sandiwara itu.
Drama mengalami banyak perkembangan. Berbagai jenis drama banyak dipentaskan. Baik di lingkungan sekolah,maupun di lingkungan masyarakat. Pentas drama semakin berkembang setelah drama dijadikan sebagai salah satu tujuan pembelajaran yang harus diajarkan kepada siswa di sekolah.
Pada dasarnya drama sudah ada sejak ratusan tahun sebelum Masehi. Pertunjukan drama diperkenalkan oleh bangsa Yunani. Awal drama Yunani kuno berasal dari dythiramb,suatu nyanyian atau pujian dalam upacara keagamaan untuk menyembah Dewa Dyionisius. Upacara tersebut berada di tengah tengah altar,di lereng bukit Acropolis dan dijadikan sentral tontonan oleh masyarakat Yunani yang menyaksikannya dari atas bukit. Upacara keagamaan tersebut selanjutnya berkembang. Tidak hanya berisi nyanyian atau puji pujian,tetapi juga cerita yang diucapkan dengan keras untuk mengiringi upacara.
Hal tersebut tidak jauh berbeda dengan lakon drama di Indonesia yang juga tumbuh dari upacara keagamaan. Upacara keagamaan tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk memuja arwah-arwah leluhur. Para pemuka agama mengucapkan berbagai mantra dan doa sambil memukul bunyi bunyian,seperti gamelan dan genderang unyuk mengiringi gerakaan gerakan ritual yang mereka lakukan. Seiring perkembangan zaman,upacara keagamaan itu berkembangan menjadi sebuah sandiwara atau drama seperti yang kita kenal sekarang.
A . Jenis - jenis Drama
Drama di Indonesia mengalami beberapa tahap perkembangan,mulai dari jenis drama tradisional,drama klasik,drama transisi,dan drama modern. Selain itu,drama dibagi menjadi beberapa jenis. Pembagian jenis drama tersebut berdasarkan tiga kriteria, yaitu berdasarkan penyajin lakon, berdasarkan sarana pertunjukan, dan berdasarkan keberadaan naskah.
1. Jenis Drama Berdasarkan Penyajian Lakon
Berdasarkan penyajin lakon drama dapat dibedakan meenjadi delapan jenis sebagai berikut.
a . Tragedi
Tragedi atau duka cerita merupakn drama yang menceritakan kisah yang penuh dengan kesedihan.
b . Komedi
Komedi disebut juga drama sukacita. Komedi merupakan drama ringan yang sifatnya menghibur. Dalam cerita drama komedi terdapat dialog kocak yang sifatnya menyindirdan biasanya berakhir dengan kebahagiaan (happy ending).
c . Tragekomedi
Tragedi komedi adalah perpaduan antara drama tragedi dan komedi. Isi drama tragekomedi penuh dengan kesedihan, tetapi juga mengandung hal hal yang menggelikan dan menimbulkan tawa.
d . Melodrama
Merupakan drama yang menampilkan lakon tokoh sentimental,mendebarkan hati,dan mengharukan. Cerita-cerita dalam melodrama terkesan berlebihan sehingga kurang meyakinkan penonton. Selain itu, penampilan alur dan penokohan dalam melodrama kurang dipertimbangkan secara cermat.
e . Farce (dagelan)
Dagelan merupakan jenis drama yang memiliki lakon lucu. Dagelan bersifat entertain sehingga tujuan utamanya, yaitu menghibur. Dagelan sering disebut komedi murahan karena isi dagelan ringan, kasar, dan cenderung vulgar. Jika melodrama dihubungkan dengan tragedi,dagelan berhubungan dengan komedi. Walaupun secara awam dapat dikatakan hampir sama,tetapi pada prinsipnya tetap berbeda.
f . Opera
Opera adalah drama yang dialognya berupa nyanyian dengan iringan musik. Lagu yang dinyanyikan antara pemain satu dengan pemain lain berbeda. Opera lebih mementingkan nyanyian dan musik daripada lakonnya.
g . Tablo
Tablo merupakan jenis drama yang mengutamakan gerak. Jalan cerita tablo dapat dimengerti melalui gerakan gerakan yang dilakukan para tokoh, seperi pantomim. Untuk memperkuat cerita, gerakan gerakan yang dilakukan pemain tablo biasanya diiringi bunyi-bunyian pengiring.
h . Sendratari
Sendratari adalah gabungan antara seni drama dan seni tari. Rangkaian cerita dan adegannya diwujudkan dengan gerakan dalam bentuk tarian yang diiringi musik.
2. Jenis Drama Berdasarkan Sarana Pertunjukan
a . Drama Panggung
Drama panggung dimainkan oleh para pemain di panggung pertunjukan. Penonton berada di sekitar panggung dan dapat menikmati drama secara langsung. Setiap aksi dan ekspresi pemain drama juga dapat dilihat secara langsung oleh penonton.
b . Drama Radio
Drama radio merupakan jenis drama panggung yang dapat ditonton saat dimainkan,drama radio tidak dapat ditonton.
c . Drama Televisi
Drama televisi bersifat visual dan auditif. Drama televisi dapat ditayangkan secara langsung atau direkam dahulu, kemudian ditayangkan kapan saja sesuai dengan program acara televisi tersebut.
d . Drama Film
Drama film hampir sama dengan televisi. Jika drama televisi ditampilkan di layar kaca, drama fil ditampilkan menggunakan layar lebar dan biasanya dipertunjukkan di bioskop.
e . Wayang
Ciri khas tontonan drama adalah adanya cerita dan dialog. Oleh karena itu, banyak anggapan yang menyatakan semua bentuk tontonan yang mengandung cerita disebut drama, termasuk tontonan wayang kulit dan wayang golek yang dimainkan oleh dalang.
3. Jenis Drama Berdasarkan Ada atau Tidaknya Naskah
a . Drama Tradisional
Drama tradisional adalah drama yang berkembang pada zaman dahulu dan masih terpengaruh kuat dengan adat. Drama tradisional sering ditampilkan dengan lakon tanpa naskah.
b . Drama Modern
Seiring berkembangnya zaman, kesenian drama semakin berkembang sehingga muncul berbagai jenis drama modern. Drama modern mampu mengalahkan keberadaan drama tradisional karena struktur dan unsur drama modern lebih lengkap dari drama tradisional. Penyajian drama modern lebih terarah dengan menampilkan tujuan yang lebih jelas. Selain itu, unsur pembangun pementasan sangat diperhatikan.
B . Aliran Drama
Dari waktu ke waktu drama berkembang sesuai tuntutan sosial masyarakat penikmatnya. Drama yang lahir pada 1980-an tentu berbeda dengan drama masa sekarang, baik struktur,bahasa ,gaya panggung,gaya penyampaian,maupun alirannya. Setiap aliran drama tentu memiliki ciri . Berikut beberapa ciri aliran drama.
1. Aliran Klasik
2. Aliran Neo Klasik
3. Aliran Romantisme
4. Aliran Realisme
5. Aliran Simbolisme
6. Aliran Ekspresionisme
7. Aliran Naturalisme
8. Aliran Eksistensialisme
9. Aliran Asburd
1. Menumbuhkan rasa percaya diri
- Pemain drama akan merasa lebih percaya diri dalam menjalani kehidupan karena ia sudah terbiasa tampil di depan umum.
2. Melatih kedisiplinan dan tanggung jawab
- Pemain drama akan menjadi lebih disiplin karena adanya kebiasaan berlaku disiplin saat mengikuti latihan .
3. Melatih kerja sama
- Pemain drama akan lebih mudah menjalin kerja sama deengan siapa pun. Hal ini karena pemain drama sudah terbiasa menjalin kerja sama dengan berbagai pihak,baik dengan lawan main,kru,dan sutradara.
4. Melatih kepekaan
- Pemain drama akan menjadi seorang yang peka dalam merasakan sesuatu. Hal ini karena pemai drama telah terbiasa mengalami berbagai konflik kehidupn melalui pementasan drama yang telah dilakukannya.
5. Memiliki sifat tangguh,ulet,dan sabar
- Sifat tangguh ulet,dan sabar dengan sendirinya akan terbentuk dari dalam diri para pemain drama . Hal tersebut karena pemain drama sudah terbiasa berusaha dan berlatih dengan keras sebelum melakukan pementasan.
6. Mudah beradaptasi
- Pemain drama akan lebih cepat menyesuaikan diri terhadap perubahan situasi. Hal ini karena pemain drama sering berperan dalam berbagai keadaan.
Itulah beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari bermain drama. Melalui bermain drama kita dapat menumbuhkan rasa percaya diri,melatih kedisiplinan,menjalin kerja sama,dan melatih tanggung jawab. Selain itu, dapat membentuk pribadi yang baik
(bersumber dari buku “DRAMA TEORI DAN PEMENTASAN” karya Bintang Angkasa Putra)
10/26/2014 10:02:09 PM
Salma alifia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar